Langsung ke konten utama

Public Speaking dalam Bahasa Inggris: Mulai dari Mana?

 

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Public Speaking dalam Bahasa Inggris: Mulai dari Mana?

๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Public Speaking in English: Where Do I Start?


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Pembuka: “Jangan Bikin Grammar Jadi Hantu Panggung”

Bayangkan ini:

Kamu berdiri di depan audiens. Mikrofon di tangan. Lampu sorot mengarah ke wajahmu.
Materi sudah hafal.
Tapi begitu kamu mulai bicara...

“Good… afternight… eh, I mean good morning…”
(Langsung deg-degan, otak nge-blank, lidah belibet.)

Padahal kamu bisa bahasa Inggris. Tapi entah kenapa, saat harus ngomong di depan umum... nyalinya kabur!

Tenang. Ini bukan hanya terjadi padamu. Banyak orang — bahkan yang jago grammar — tetap merasa ngeri kalau harus public speaking dalam bahasa Inggris.

“You don’t have to be perfect to inspire others. Let people get inspired by how you deal with your imperfections.”
– John C. Maxwell

Kabar baiknya? Kamu bisa melatihnya. Dan kamu bisa mulai hari ini.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Kenapa Public Speaking dalam Bahasa Inggris Itu Penting?

๐Ÿ”ฅ Zaman sekarang, dunia makin global.
๐Ÿ”ฅ Banyak peluang (kerja, sekolah, bisnis) terbuka kalau kamu bisa bicara di depan publik dengan bahasa Inggris.
๐Ÿ”ฅ Audiensmu bisa jadi dari berbagai negara.
๐Ÿ”ฅ Bahkan di YouTube atau Zoom Meeting, kamu bisa menginspirasi lebih banyak orang kalau bisa menyampaikan pesan secara internasional.

๐Ÿ’ก Jadi bukan cuma soal bahasa, tapi soal dampak.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Masalah Umum yang Bikin Takut Public Speaking dalam Bahasa Inggris

  1. Takut grammar salah

  2. Takut diejek logatnya

  3. Bingung nyusun kalimat spontan

  4. Gak tahu harus mulai dari mana

  5. Kurang percaya diri


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Lalu, Mulai dari Mana?

Tenang... kita bahas langkah-langkahnya satu per satu.


✅ 1. Mulai dari Kosakata Percakapan Harian

Jangan langsung mikir harus pakai vocabulary level IELTS 9.
Mulailah dari kata dan kalimat yang biasa kamu gunakan sehari-hari.

Contoh:

  • “Hi everyone, thank you for being here.”

  • “I’d like to share a little story.”

  • “Let’s begin with a question.”

Bahasa yang simpel = mudah diucapkan = lebih percaya diri


✅ 2. Latihan Kalimat Pembuka dan Penutup

Kesan pertama dan terakhir itu penting.

Kalimat pembuka:

  • “Good morning, my name is Andi, and I’m excited to talk about something very important today.”

  • “Let me begin with a story...”

Kalimat penutup:

  • “That’s all from me. Thank you for your attention.”

  • “Remember, small steps lead to big changes. Let’s start today!”

Latihan 10–15 kalimat seperti ini bikin kamu siap tampil kapan saja.


✅ 3. Gunakan Struktur Pidato yang Jelas (3 Bagian)

Pembukaan → Isi → Penutup

Contoh:

  • Opening: “Have you ever failed at something and felt like giving up?”

  • Body: Ceritakan pengalaman pribadi, data, atau analogi

  • Closing: Ajak audiens bertindak atau beri kutipan inspiratif

Struktur ini bikin kamu nggak nyasar waktu ngomong.


✅ 4. Berani Pakai Logat Sendiri!

Jangan minder kalau logatmu Indonesia banget.

Banyak orang sukses tetap pede ngomong English dengan logat khas.
Bahkan penutur asli pun beda-beda logatnya (Amerika, Inggris, Australia, India, dll).

Yang penting: jelas dan percaya diri.

๐Ÿ’ฌ “Fluency is better than accuracy. Speak first, polish later.”


✅ 5. Latihan, Latihan, Latihan!

Kamu bisa:

  • Latihan ngomong sendiri di depan kaca

  • Rekam suara dan dengarkan lagi

  • Latihan presentasi di depan teman atau keluarga

  • Ikut komunitas online seperti Toastmasters

  • Baca buku keras-keras dalam bahasa Inggris

“Practice isn’t the thing you do once you’re good. It’s the thing that makes you good.”
– Malcolm Gladwell, Outliers


✅ 6. Gunakan Humor dan Cerita Pribadi

Public speaking yang menarik = bukan yang kaku dan textbook banget.
Cerita-cerita konyol, pengalaman lucu, atau blunder bisa bikin audiens terhubung.

Contoh:

“My first English speech? I said ‘I’m very egg-cited’ instead of ‘excited’... Everyone laughed — including me!”

๐Ÿ’ก Berani ketawa sama diri sendiri = tanda kamu nyaman.


✅ 7. Fokus ke Pesan, Bukan Perfeksi

Tujuan utama kamu adalah menyampaikan pesan — bukan jadi kamus berjalan.

Audiens ingin merasa terinspirasi, bukan mengoreksi grammar-mu.
Kalau kamu ngomong dengan semangat dan tulus, mereka pasti terhubung.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Contoh Singkat Pidato dalam Bahasa Inggris (Pemula)

“Good morning everyone. My name is Aulia. Today I want to talk about something important: failure.

I failed my first business. I cried, I felt lost. But I tried again. And now, I run two online stores.

Failure is not the end. It’s the beginning of a better version of yourself.

Thank you.”

Sederhana. Tulus. Kuat.


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Kutipan Self-Development

“Don’t wait until you’re confident to show up. Show up until you’re confident.”
– Marie Forleo, Everything is Figureoutable


๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Penutup: Ayo Ngomong, Bukan Hanya Ngimpi!

Kalau kamu masih nunggu "fasih dulu baru mau ngomong", kamu akan terus menunda.

Mulai sekarang juga. Ngomong pelan-pelan. Salah? Biasa.
Tersendat? Nggak apa-apa.
Yang penting: jalan terus.

Karena keberanianmu ngomong hari ini, bisa jadi langkah besar menuju panggung dunia esok hari.


๐Ÿ‡ฌ๐Ÿ‡ง Public Speaking in English: Where Do I Start?


Opening: “Don’t Let Grammar Be Your Stage Monster”

Picture this:

You're standing on stage.
The mic is in your hand.
Your content is ready.
Then you open your mouth...

“Good… afternight… I mean, good morning.”

Boom. Your brain freezes.
Your heart races.
And you suddenly forget all your vocabulary.

Guess what? You’re not alone.

Even fluent English speakers panic when it comes to public speaking in English.

“You don’t have to be perfect to inspire others. Let people get inspired by how you deal with your imperfections.”
– John C. Maxwell


Why Speaking English Publicly Matters

๐ŸŒŽ It opens global opportunities
๐ŸŽฏ It gives you confidence at work or school
๐Ÿ“ข It helps you share your ideas with a bigger audience
๐Ÿ‘ฅ It lets you grow as a communicator


Common Struggles with English Public Speaking

  1. Fear of making grammar mistakes

  2. Worrying about accent

  3. Freezing when forming sentences

  4. Not knowing how to start

  5. Lacking confidence


So… Where Do You Begin?

Let’s break it down together.


✅ 1. Start with Simple, Daily Vocabulary

You don’t need advanced words.
Use phrases that feel natural and easy.

Examples:

  • “Good morning, everyone.”

  • “Let me tell you a story.”

  • “Let’s start with a question.”

Simple = clear = confident.


✅ 2. Practice Openings and Closings

Opening lines:

  • “Hello, I’m Rani. Today I want to share something meaningful.”

  • “Let me begin with a simple story.”

Closing lines:

  • “That’s all from me. Thank you for listening.”

  • “Remember: every step counts.”

Memorize a few — they’re your safety net!


✅ 3. Use the Classic Speech Structure

Opening → Body → Closing

This keeps you organized and calm.

Example:

  • Opening: “Have you ever failed and felt hopeless?”

  • Body: Share story or ideas

  • Closing: Call to action or quote


✅ 4. Use Your Natural Accent Proudly

You don’t need a British or American accent.
Just be clear and comfortable.

Fluency beats accuracy.


✅ 5. Practice Makes Progress

Practice every day:

  • Speak in front of the mirror

  • Record your voice

  • Talk to friends in English

  • Read out loud

  • Join speaking groups like Toastmasters

“Practice isn’t the thing you do once you’re good. It’s the thing that makes you good.”
– Malcolm Gladwell


✅ 6. Add Humor and Real Stories

Public speaking isn’t about perfection — it’s about connection.

“My first speech? I said ‘I’m very egg-cited!’ Everyone laughed. So did I!”


✅ 7. Focus on the Message, Not Mistakes

The goal is to deliver a message, not to be a dictionary.

If you speak with heart, people will listen — no matter your grammar.


Short English Speech Sample

“Good morning. My name is Aulia.

Today I want to talk about failure.
I failed many times. I cried, I felt hopeless. But I didn’t stop.

Now, I help others grow their business.
Failure is a lesson, not a punishment.

Thank you.”

Simple. Powerful. Real.


Quote from Self-Development Book

“Don’t wait until you’re confident to show up. Show up until you’re confident.”
– Marie Forleo


Final Words: Speak It Out Loud!

Don’t wait until you’re perfect.

Start today.
Speak slowly.
Make mistakes.
Laugh at them.

What matters is: you speak anyway.

Your voice deserves to be heard.
And the world is waiting for your message.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAJI PAS-PASAN TAPI TETAP BISA NABUNG

  ๐Ÿ’ธ GAJI PAS-PASAN TAPI TETAP BISA NABUNG Kalau niat kuat, isi dompet ikut kuat! ๐Ÿ”ฅ PEMBUKAAN YANG MENCENGANGKAN: “Gajiku cuma cukup buat hidup… sampe tengah bulan!” Yap. Pernah denger atau malah sering bilang begitu? Banyak orang merasa gajinya terlalu kecil untuk ditabung. Bahkan, ada yang bilang, “Duh, nabung itu cuma buat yang gajinya dua digit!” Padahal, yang gajinya dua digit pun kadang akhir bulan makan mie rebus dan minum air galon gratisan di kantor. Gaji besar gak menjamin kaya. Gaji kecil gak berarti harus miskin terus. Yang bikin beda cuma cara kita mengelola. ๐Ÿ“Š Fakta menarik: Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik), lebih dari 75% masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan yang memadai , bahkan banyak yang tidak punya dana darurat sama sekali. Padahal dalam Islam, kita diajarkan untuk merencanakan masa depan dan tidak boros: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu m...

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ ASN DAN KOLABORASI: PENTINGNYA TIM YANG SOLID

  ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ ASN DAN KOLABORASI: PENTINGNYA TIM YANG SOLID ๐Ÿš€ Pembuka yang Memikat “Bayangkan ASN seperti orkestra—kalau pemainnya nggak sinkron, jadinya nggak konser, tapi lebih mirip konser kegagalan!” Suatu hari saya menghadiri rapat gabungan instansi. Ada satu tim yang pingin maju cepat, tapi tiba-tiba dua pendapat bentrok: satu ingin fokus digitalisasi, satunya lagi lebih ingin perbaiki SOP manual dulu. Hasilnya? Rapat molor, kopi dingin, dan rencana jadi setengah bisa. Itu momen klasik—ketika kolaborasi tidak terstruktur, semua tujuan kita bisa buyar. Tapi kalau tim solid? Wah, tinggal tekan tombol “go” dan semuanya jalan lancar. ๐Ÿ“Œ Struktur Artikel Apa itu Kolaborasi dalam ASN? Mengapa Kolaborasi itu Penting Unsur Tim yang Solid Hambatan dalam Kolaborasi dan Solusinya Kutipan Self‑Development sebagai Bahan Bakar Humor dan Contoh Sehari-hari Panduan Praktis Membangun Kolaborasi Penutup: Saat Tim Solid, Visi Jadi Nyata ๐Ÿ’ก 1. Apa itu Kolaborasi dal...

Sistem e‑Kinerja, SKP, dan Hal Teknis yang Baru Saya Tahu

  ๐ŸŒŸ Sistem e‑Kinerja, SKP, dan Hal Teknis yang Baru Saya Tahu ๐ŸŒŸ e‑Performance System, SKP, and the Technical Stuff I Just Learned ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ Versi Bahasa Indonesia “Teknologi bukan hanya alat. Ia adalah jembatan untuk kita menjadi lebih produktif.” — Adaptasi dari Deep Work oleh Cal Newport 1. Pembuka: “Dulu Kirain SKP Itu Cuma Tulisan, Ternyata Ada Aplikasinya Juga!” Bayangkan… kamu lagi santai ngopi, tiba-tiba bos bilang, “Bro, SKP kamu di‑upload lewat e‑Kinerja ya!” SKP? e‑Kinerja? Apa itu? Saya dulu kira SKP itu cuma lembaran target tahunan, ditandatangani atasan, lalu disimpan di map. Semua manual, semua biasa. Tapi ternyata: ๐Ÿ“Œ SKP kini digital, bisa diakses di mana saja lewat aplikasi ๐Ÿ“Œ e‑Kinerja versi terbaru lebih user-friendly (katanya sih) ๐Ÿ“Œ Ada banyak komponen teknis: KPI, bobot tugas, perhitungan skor otomatis Boom! Saya baru sadar: Era ASN udah digital banget. Dan kita harus bisa adaptasi—cepat! 2. Apa Itu SKP dan e‑Kinerja? a. SKP (Sasaran Kinerja...